About Me

Materi PAI Kelas 9 Bab 9 Menuai Keberkahan dengan Rasa Hormat dan Taat kepada Orangtua dan Guru



 



Menuai keberkahan dengan rasa hormat dan taat kepada orangtua dan guru tentunya sangat penting untuk kita ketahui, entah yang bersifat spontanitas maupun ilmiah. Kita dari semenjak Tk telah diajarkan bagaimana agar kita selalu bersikap rasa hormat dan taat kepada orang tua dan guru.

Pada artikel yang satu ini, kami suguhkan rangkuman menuai keberkahan dengan rasa hormat dan taat kepada orangtua dan guru. Disini menemukan banyak informasi yang terdapat pada buku Kemendikbud RI keluaran resmi dan pemerintah.

Materi PAI Kelas 9 Bab 9  Menuai Keberkahan dengan Rasa Hormat dan Taat kepada Orangtua dan Guru

1. Hormat dan Sayang kepada Orangtua dan Guru

Menghormati dan menyayangi kedua orangtua merupakan kewajiban seorang anak. Sikap menghormati dan menyayangi kedua orangtua dapat dimaksudkan sebagai bentuk balas budi kita kepada mereka. Namun balas budi kita tak akan bisa sepadan dengan pengorbanannya. Kewajiban menghormati kedua orangtua banyak tertuang dalam al-Quran, diantaranya Q.S al-Isra/17:23 berikut ini:

وَقَضٰى رَبُّكَ اَلَّا تَعْبُدُوْٓا اِلَّآ اِيَّاهُ وَبِالْوَالِدَيْنِ اِحْسٰنًاۗ اِمَّا يَبْلُغَنَّ عِنْدَكَ الْكِبَرَ اَحَدُهُمَآ اَوْ كِلٰهُمَا فَلَا تَقُلْ لَّهُمَآ اُفٍّ وَّلَا تَنْهَرْهُمَا وَقُلْ لَّهُمَا قَوْلًا كَرِيْمًا – ٢٣

Artinya: “Dan Tuhanmu telah memerintahkan agar kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah berbuat baik kepada ibu bapak. Jika salah seorang di antara keduanya atau kedua-duanya sampai berusia lanjut dalam pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah engkau mengatakan kepada keduanya perkataan “ah” dan janganlah engkau membentak keduanya, dan ucapkanlah kepada keduanya perkataan yang baik.” (Q.S. al-Isrā’/17:23)

Baca Juga  : Materi PAI Kelas 9, Meyakini Hari Akhir dan Mengakhiri Kebiasan Buruk

Matei PAI Kelas 9 , Meraih Kesuksesan dengan Optimis, Ikhtiar dan Tawakal

Materi PAI Kelas 9 Kehadiran Islam Mendamaikan Bumi Nusantara

Materi Pai Kelas 9, Haji dan Umrah

Materi PAI Kelas 9, Menuai Keberkahan dengan Rasa Hormat Taat kepada Orangtua dan Guru

Materi PAI kelas 9, Beriman Kepada Qada dan Qadar

Anak yang menghormati kedua orangtuanya akan selalu meminta nasihat, petunjuk, dan doa. Inilah cerminan anak salih/salihah. Anak salih tidak menganggap orangtuanya bodoh dan ketinggalan zaman. Anak salih juga akan menghormati gurunya sebagaimana ia menghormati kedua orangtua. Guru telah berjasa besar mendidik kita menjadi pintar dan berakhlak mulia.

2. Taat kepada Orangtua dan Guru

Perhatikan Q.S Luqman/31:14 berikut ini.

وَوَصَّيْنَا الْاِنْسَانَ بِوَالِدَيْهِۚ حَمَلَتْهُ اُمُّهٗ وَهْنًا عَلٰى وَهْنٍ وَّفِصَالُهٗ فِيْ عَامَيْنِ اَنِ اشْكُرْ لِيْ وَلِوَالِدَيْكَۗ اِلَيَّ الْمَصِيْرُ – ١٤

Artinya: “Dan Kami perintahkan kepada manusia (agar berbuat baik) kepada kedua orangtuanya. Ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah, dan menyapihnya dalam usia dua tahun. ) Bersyukurlah kepada-Ku dan kepada kedua orangtuamu. Hanya kepada Aku kembali-mu.” (Q.S. Luqmān/31:14)

Seorang anak wajib mentaati kedua orangtua. Ketaatan seorang anak kepada kedua orangtua merupakan bentuk “birrul walidain”. Birrulwalidain adalah berbakti kepada kedua orangtua. Berbakti kepada kedua orangtua termasuk salah satu amalan paling mulia dalam agama. Hal ini pernah dijelaskan oleh Rasulullah saw. Cermatilah isi dari sabda Rasulullah saw. berikut ini yang artinya:

Ibnu Mas’ud pernah bertanya kepada Rasulullah saw., “Wahai Rasulullah, amalan apakah yang paling mulia?” beliau menjawab: “Salat tepat pada waktunya.” Aku bertanya lagi, “Kemudian apakah lagi wahai Rasulullah?” beliau menjawab: “Kemudian berbakti kepada kedua orangtua.” Aku bertanya lagi, “Apa lagi wahai Rasulullah?” beliau menjawab: “Kemudian berjihad di jalan Allah.” Sumber: Hadis yang diriwayatkan oleh at-Tirmidzi

Beberapa keberkahan dan keutamaan tersebut adalah sebagaimana berikut ini.

1. Berbakti kepada orangtua merupakan salah satu kunci masuk surga. Allah Swt. akan membuka pintu surga bagi anak yang berbakti kepada kedua orangtuanya. Bahkan akan mendapat kedudukan dan derajat yang tinggi di surga. Hal ini dikarenakan rida Allah Swt. Tergantung dari rida orangtua, murka Allah Swt. juga tergantung murka orangtua. Anak yang durhaka kepada ongtuanya tidak akan masuk surga atau dengan kata lain, ia akan masuk neraka.

2. Berbakti kepada kedua orangtua merupakan bagian dari “jihad fi sabilillah” atau berjuang di jalan Allah Swt. Jihad memiliki nilai pahala sangat besar di sisi Allah Swt. Seorang anak yang ikhlas berbakti kepada kedua orangtuanya akan mendapat pahala sangat besar dari Allah Swt.

3. Berbakti dan menghormati orangtua dapat melebur dosa-dosa besar. Dosa-dosa yang pernah dilakukan seorang anak akan mendapat ampunan dari Allah Swt. disebabkan ia berbakti kepada kedua orangtuanya. Ampunan Allah Swt. merupakan karunia sangat berharga bagi seorang manusia, sebab, ampunan Allah Swt. akan menjadikan hidup kita tenang dan bahagia, baik di dunia maupun di akhirat kelak.

Guru adalah orangtua kedua setelah orangtua kandung atau orangtua asuh. Guru telah berjasa besar dalam mendidik dan mengajari kita berbagai ilmu pengetahuan, serta menanamkan akhlak mulia. Ia tak kenal lelah berusaha maksimal guna mencerdaskan anak bangsa.

Seorang murid dilarang meremehkan dan merendahkan gurunya. Rasulullah saw. telah mengingatkan kita semua agar tidak merendahkan seorang guru. Perhatikan hadis berikut ini:

Dalam sebuah hadis riwayat al-Baihaqi, Rasulullah saw. Bersabda yang artinya:

“Barangsiapa yang merendahkan gurunya, akan ditimpakan oleh Allah kepadanya tiga azab (penderitaan): 1. sempit rezekinya, 2. hilang manfaat ilmunya, 3. keluar dari dunia ini (wafat) tanpa iman.” Sumber: Hadis yang diriwayatkan oleh al-Baihaqi

Sabda Rasulullah saw. tersebut menegaskan bahwa kalian dilarang untuk merendahkan, apalagi menghina, atau mencela guru, baik secara langsung maupun tidak langsung. Sikap ini harus dipegang sungguhsungguh, sebab bisa jadi suatu saat kalian lebih pintar dari guru-guru kalian. Meskipun demikian, kalian harus tetap rendah hati dan menghormatinya, karena pada hakikatnya kepandaian kalian saat ini adalah berkat didikan guru-guru kalian dahulu. Merendahkan guru merupakan sikap tercela dan menjadi cerminan bahwa yang bersangkutan tidak memiliki rasa terima kasih kepada guru.


Post a Comment

0 Comments