About Me

Materi PAI Kelas 8 Bab 8 Hormat dan Patuh kepada Orang Tua dan Guru

 



Hormat dan patuh kepada orang tua dan guru tentunya sangat penting untuk kita ketahui, entah yang bersifat spontanitas maupun ilmiah. Sejak kecil telah diajarkan bagaimana agar kita selalu bersikap hormat dan patuh kepada orang tua dan guru.

Pada artikel yang satu ini, kami suguhkan rangkuman hormat dan patuh kepada orang tua dan guru. Rangkuman ini disusun dari buku paket BSE terbitan Kemendikbud RI keluaran resmi dari pemerintah.

Materi PAI Kelas 8 Bab 9 

Hormat dan Patuh kepada Orang Tua dan Guru

Baca Juga : PAI Kelas 8 Materi BAB 1 Meyakini Kitab-Kita Allah SWT

Materi PAI Kelas 8 Bab 11, Ibadah Puasa

Mater PAI Kelas 8, BAB 8, Hormat dan Patuh Kepada Orangtua dan Guru

Materi PAI Kelas 8 BAB 8, Meneladani Sifat-Sifat Rasul

Materi PAI Kelas 8, BAB 5 Hidup Lebih Tenang dengan Perbanyak Sujud

Materi PAI Kelas 8 Bab 4, Lebih Dekat Kepada Allah dengan Mengamalkan Salat Sunnah

Materi PAI kelas 8 Bab 3, Mengutamakan Kejujuran dan Menegakan Keadilan

Materi PAI Kelas 8, Bab 2, Menghindari Perjudian, Miras dan Pertengkaran

Materi PAI Kelas 8, BAB 1, Beriman Kepada Kitab-Kita Allah SWT



1. Hormat dan Patuh Kepada Orang Tua

Islam mengatur hubungan antara orang tua terhadap anak, termasuk tata cara pergaulannya. Antara orang tua dan anak masing-masing memiliki hak dan kewajiban yang diatur dalam Islam.

Dalam ajaran Islam, kedua orang tua memiliki kedudukan yang tinggi. Setiap anak diwajibkan untuk berbuat baik kepada kedua orang tua (birrul walidain). Birrul walidain juga diartikan sebagai berbakti kepada kedua orang tua.

Kewajiban menghormati dan mematuhi kedua orang tua termaktub di dalam Al-Qur’an . Ada banyak ayat yang berbicara tentang hal ini, diantaranya surat An-Nisa/4 ayat 36:

 وَاعْبُدُوا اللّٰهَ وَلَا تُشْرِكُوْا بِهٖ شَيْـًٔا وَّبِالْوَالِدَيْنِ اِحْسَانًا وَّبِذِى الْقُرْبٰى وَالْيَتٰمٰى وَالْمَسٰكِيْنِ وَالْجَارِ ذِى الْقُرْبٰى وَالْجَارِ الْجُنُبِ وَالصَّاحِبِ بِالْجَنْۢبِ وَابْنِ السَّبِيْلِۙ وَمَا مَلَكَتْ اَيْمَانُكُمْ ۗ اِنَّ اللّٰهَ لَا يُحِبُّ مَنْ كَانَ مُخْتَالًا فَخُوْرًاۙ – ٣٦

Artinya : “Dan sembahlah Allah dan janganlah kamu mempersekutukan-Nya dengan sesuatu apapun. Dan berbuat baiklah kepada kedua orang tua, karib kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin, tetangga dekat dan tetangga jauh, teman sejawat, ibnu sabil dan hamba sahaya yang kamu miliki. Sungguh, Allah tidak menyukai orang yang sombong dan membanggakan diri.” (QS. An-Nisa’/4 : 36)

Berbakti kepada orang tua merupakan kewajiban ibadah dari Allah Swt bagi hamba-Nya. Jadi, berbakti kepada orang tua bukan merupakan balasan anak kepada keduanya karena telah melahirkan, merawat dan mendidik. Dalam sebuah hadits riwayat Muslim, Rasulullah Saw bersabda yang artinya :

“Dia celaka! Dia celaka! Dia celaka!” lalu beliau ditanya; “Siapakah yang celaka, ya Rasulullah?” Jawab Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam: “Barang Siapa yang mendapati kedua orang tuanya (dalam usia lanjut), atau salah satu dari keduanya, tetapi dia tidak berusaha masuk surga (dengan berusaha berbakti kepadanya dengan sebaik-baiknya).” Sumber : Kitab Hadis Shahih Muslim

Perilaku durhaka kepada orang tua (uququl walidain) merupakan dosa besar. Seorang anak yang durhaka kepada orang tua akan sengsara hidupnya, baik di dunia ini maupun di akhirat kelak.

Wahai anak shaleh, tahukah kalian bagaimana cara menghormati dan mematuhi kedua orang tua ? Jika orang tua masih hidup maka dapat dilakukan dengan cara :

1. Mendengarkan semua perkataannya dengan penuh rasa hormat dan rendah hati.

2.Membantu pekerjaan rumah atau pekerjaan lain yang dapat meringankan beban orang tua.

3. Senantiasa meminta doa restu.

“Tiga macam doa yang akan di kabulkan dan tidak ada keraguan pada ketiganya, yaitu; doa orang yang di dzalimi, doanya orang musafir dan doa orang tua kepada anaknya.” Sumber : Hadis yang diriwayatkan oleh Ibnu Majah

Jika orang tua sudah meninggal, maka cara menghormati dan mematuhinya adalah sebagai berikut:

1. Menyambung tali silaturahim dengan kerabat dan sahabat orang tua.

2. Melanjutkan cita-cita orang tua

3. Mendoakan ayah dan ibu dengan memintakan ampun kepada Allah Swt


2. Hormat dan Patuh Kepada Guru

Guru berjasa besar dalam mendidik dan mengajar kita sejak usia dini. Berkat jasa guru kita bisa membaca, menghitung, menyanyi, dan menguasai berbagai ilmu pengetahuan. Mereka tak kenal lelah dalam mengajar dan mendidik muridmuridnya. Tanpa bimbingan dan didikannya kita tidak akan bisa membedakan antara yang benar dan salah, mana yang halal dan haram. Jasa guru tidak bisa dinilai dengan materi

Islam menempatkan guru pada posisi mulia. Mereka adalah orang tua kita setelah orang tua kandung. Menghormati dan mematuhi guru dapat dilakukan dengan cara :


1. Menyapa dan mengucapkan salam saat bertemu

2. Mendengarkan dan menyimak dengan baik semua perkataannya

3. Mengikuti pelajarannya dengan penuh semangat

4. Memandang guru dengan pandangan penuh rasa hormat (ta’dzim)

5. Hendaklah duduk dihadapan guru dengan sopan dan tenang

Imam Sufyan Ats-Tsauri rahimahullah berkata : “Bila kamu melihat ada anak muda yang bercakap-cakap padahal sang guru sedang menyampaikan ilmu, maka berputus-asalah dari kebaikannya, karena dia sedikit rasa malunya”

Guru juga berjasa dalam menanamkan akidah Islam yang lurus. Dengan akidah yang lurus, seseorang akan hidup bahagia dunia hingga akhirat. Dalam ajaran Islam, guru atau ulama harus dihormati dan dimuliakan. Menghormati, mematuhi dan memuliakan guru merupakan syarat agar ilmu yang diperoleh bisa bermanfaat bagi orang lain. Seseorang yang memiliki ilmu yang bermanfaat akan mendapatkan pahala sampai hari kiamat.


Post a Comment

0 Comments