About Me

Kisah Rangga, Ibu, dan Keberanian Pahlawan Cilik, Lari Nak! Tempatmu di Surga

 





 - Di tengah hiruk pikuk pemberitaan soal penolakan Undang Undang Cipta Kerja, terselip sebuah kabar berita yang mengusik sisi rasa kemanusiaan.

Kasus yang terjadi di Kecamatan Birem Bayeun, Kabupaten Aceh Timur nampaknya menggugah hati tentang besarnya rasa kasih sayang anak pada ibu.

Seorang anak berusia masih sangat muda 9 tahun, rela berjuang mati-matian hingga benar-benar gugur saat menghadapi pria paruh baya demi menyelamatkan ibunda tercinta.

Baca Juga: Analisis Manchester City vs Arsenal: Cityzen Hanya Raih Satu Kemenangan

Jumat 9 Oktober 2020, menjadi hari terakhir bagi Rangga, anak berusia 9 tahun menginjakkan kaki di bumi. Dirinya harus gugur di tangan seseorang yang tak memiliki hati nan keji.

Malam itu, Rangga yang masih duduk di bangku sekolah dasar tengah tertidur lelap. Petaka mulai ketika seseorang berusia 46 tahun SBH mengendap masuk ke dalam rumah.

Pria keji tersebut memiliki niat jahat hendak memperkosa ibu Rangga. Rangga yang kala itu tengah lelap seketika terbangun karena mendengar suara bisik.

Baca Juga: Harga HP Xiaomi Terbaru Pertengahan Oktober 2020, RAM Mulai 2GB Hingga 8GB, Ada Xiaomi Redmi Note 9

SBH dengan nafsu membabi buta meraba tubuh ibunda Rangga.

 

Pelaku pembunuhan



Melihat kejadian keji, Rangga pun sontak melawan SBH. Meski tubuhnya kecil, keberanian Rangga tak terbatas.

Ia tak gentar meski sang ibu menyuruhnya untuk lari dari rumah. “Lari nak,”

Nafsu Setan telah menghinggapi diri SBH. Parang yang ia bawa sebelumnya langsung ia bacokan berkali-kali ke tubuh Rangga.

Sungguh pertarungan yang tak seimbang memang. Parahnya luka membuat nyawa Rangga hilang seketika.

Namun keberaniannya masih membekas hingga saat ini. Di dunia maya, kisah Rangga dan ibunya disebut sebagai kisah nyata seorang pahlawan cilik.

Tak peduli nyawa hilang, Rangga tetap sayang pada ibunya.


Rumah rangga


Baca Juga: Alhamdulillah, Ini 7 Bantuan Pemerintah yang Cair Oktober Ini, Apa Saja Simak Di sini

Setelah menghilangkan nyawa Rangga, SBH tak lari begitu saja. Ia tetap melanjutkan pemerkosaan terhadap ibu Rangga di dalam rumah dan semak-semak.



Ayah Kandung Rangga, Fadli Fajar mengatakan, Rangga baru seminggu berada di Aceh di rumah ibunya.

Sebelumnya ia ikut sang ayah yang tinggal di Medan dan bersekolah di sana. Semenjak berpisah, Rangga memang telah tinggal bersama dirinya.

Namun Rangga merengek kepada dirinya ingin ikut ibunya ke Aceh saat sang ibu menjemputnya.

"Seminggu lalu DA menjemput Rangga. Tujuannya agar bisa segera didaftarkan pada SD di Aceh Timur," ungkapnya.

Rengekan itu tak kuasa ditolaknya. “Saya akhirnya tidak dapat membendung keinginan Rangga untuk tinggal bersama ibunya di Alue Gadeng. Dia bersikeras bersekolah di Aceh karena ingin dekat dengan DA (ibu Rangga)," katanya.

Sebuah gubuk kediaman Rangga bocah SD korban pembunuhan yang hendak melindungi ibu kandungnya di tangan pemerkosa.* Aceh Trend

Semenjak berpisah, ia tidak tahu kehidupan mantan istrinya tersebut. Ia pun mendengar kematian sang anak dari media sosial.


"Rasanya seperti tidak percaya. Tapi itu semua sudah kehendak Allah. Saya minta aparat penegak hukum memberikan keadilan kepada kami. Mohon pelaku dihukum dengan seberat-beratnya," ujarnya.

Rasa cinta Rangga yang amat besar terhadap ibunya sungguh menggugah semua orang. Dunia ini nampaknya terlalu keras untuk pahlawan cilik Rangga. Lari nak! Tempatmu di surga.***(Isu Bogor)

 



Post a Comment

0 Comments