REJAI - Jika kita berada dibangku sekolah, kita pasti tidak lepas dari yang namanya "UJIAN". Tidak hanya di sekolah, dalam kehidupan kita sendiri selalu berhadapan yang namanya "Ujian". Ujian dalam kehidupan ini datangnya mendadak dan tidak terjadwal.
Namun hampir sebagian besar orang kalau diminta memilih mau dikasi ujian atau tidak pasti jawabanya tidak. Karena yang namanya di uji, pasti ada kata gagal dan berhasil. Yang dikhwatirkan banyak orang ketika di uji adalah kita takut gagal. Padahal gagal itulah kunci keberhasilan.
Dalam kepercayaan muslim, Allah SWT berfirman dalam QS Al Ankabut 2, yang artinya, Apakah manusia mengira mereka dibiarkan saja mengatakan :'kami telah beriman, sedang mereka tidak diuji?'
Ayat itu menyampaikan bahwa orang-orang yang beriman pasti akan mendapatkan ujiannya masing-masing. Jika kita adalah golongan orang-orang yang beriman, maka Allah akan memberikan ujian untuk mengetahui kadar keimanan kita.
Nah, begitu juga ujian sekolah. Para siswa diberi ujian adalah salah satu cara guru untuk mengetahui kemampaun siswa selama 6 bulan belajar. Apakah para siswa ini tuntas atau mencapai KKM mengisi lembaran ujian yang telah diberikan guru mereka di sekolah.
Namun, terkadang siswa banyak khawatirnya ketika sedang menjalani ujian. Karena tidak menyiapkan diri selama proses belajarnya. Waktu ujian sekolah hanya satu minggu, sementara proses belajar mereka berlangsung hampir 6 bulan. Masa belajar berkali-kali lipat lebih banyak ketimbang proses ujian di sekolah. Dan setiap ujian dilakukan disekolah juga sudah terstruktur dan tersusun. Sehingga siswa bisa menyiapkan diri sejak awal.
Ujian tak selamanya menakutnya dan mengancam keselamatan kita. Ujian terkadang memberikan kita energi dan sprite baru agar kita bisa menjadi lebih baik. Ketika kita gagal dalam ujian sekolah, bukan berarti kita harus gagal dalam kehidupan selanjutnya. Belajar itu salah satu instrumen kita untuk berkembang lebih baik. Bukan satu-satunya instrumen untuk kita maju.
0 Comments