About Me

Konsep Asesmen Pembelajaran

 Materi ini diambil dari kegiatan Training of Trainer (ToT) PPKBGPAI Pedagogik 3

Pembelajaran dan asesmen merupakan satu kesatuan yang sebaiknya tidak dipisahkan. Pendidik dan peserta didik perlu memahami kompetensi yang dituju sehingga keseluruhan proses pembelajaran diupayakan untuk mencapai kompetensi tersebut. Kaitan antara pembelajaran dan asesmen, digambarkan dan diilustrasikan melalui ilustrasi berikut:

1.       Konsep Pembelajaran

Pembelajaran yang dimaksud meliputi aktivitas merumuskan capaian pembelajaran menjadi tujuan pembelajaran dan cara mencapai tujuan pembelajaran tersebut. Pembelajaran dapat diawali dengan proses perencanaan asesmen dan perencanaan pembelajaran. Pendidik perlu merancang asesmen yang dilaksanakan pada awal pembelajaran, pada saat pembelajaran, dan pada akhir pembelajaran. Perencanaan asesmen, terutama pada asesmen awal pembelajaran sangat perlu dilakukan karena untuk mengidentifikasi kebutuhan belajar peserta didik, dan hasilnya digunakan untuk merancang pembelajaran yang sesuai dengan tahap capaian peserta didik.

Perencanaan pembelajaran meliputi tujuan pembelajaran, langkah-langkah pembelajaran, dan asesmen pembelajaran yang disusun dalam bentuk dokumen yang fleksibel, sederhana, dan kontekstual. Tujuan Pembelajaran disusun dari Capaian Pembelajaran dengan mempertimbangkan kekhasan dan karakteristik Satuan Pendidikan. Pendidik juga harus memastikan tujuan pembelajaran sudah sesuai dengan tahapan dan kebutuhan peserta didik.

Proses selanjutnya adalah pelaksanaan pembelajaran yang dirancang untuk memberi pengalaman belajar yang berkualitas, interaktif, dan kontekstual. Pada siklus ini, pendidik diharapkan dapat menyelenggarakan pembelajaran yang: (1) interaktif; (2) inspiratif; (3) menyenangkan; (4) menantang; (5) memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif; dan (6) memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, kemandirian sesuai bakat, minat dan perkembangan fisik, serta psikologis peserta didik. Sepanjang proses pembelajaran, pendidik dapat mengadakan asesmen formatif untuk mengetahui sejauh mana tujuan pembelajaran sudah dicapai oleh peserta didik.

 

2.    Konsep Asesmen Pembelajaran

Asesmen adalah aktivitas selama proses pembelajaran untuk mencari bukti ketercapaian tujuan pembelajaran. Pembelajaran dan asesmen merupakan satu siklus; di mana asesmen memberikan informasi tentang pembelajaran yang perlu dirancang, kemudian asesmen digunakan untuk mengecek efektivitas pembelajaran yang berlangsung.

Asesmen pembelajaran diharapkan dapat mengukur aspek yang seharusnya diukur dan bersifat holistik. Asesmen dapat berupa formatif dan sumatif. Asesmen formatif dapat berupa asesmen pada awal pembelajaran dan asesmen pada saat pembelajaran. Asesmen pada awal pembelajaran digunakan mendukung pembelajaran terdiferensiasi sehingga peserta didik dapat memperoleh pembelajaran sesuai dengan yang mereka butuhkan. Sementara, asesmen formatif pada saat pembelajaran dapat dijadikan sebagai dasar dalam melakukan refleksi terhadap keseluruhan proses belajar yang dapat dijadikan acuan untuk perencanaan pembelajaran dan melakukan revisi apabila diperlukan.

Apabila peserta didik dirasa telah mencapai tujuan pembelajaran, maka pendidik dapat meneruskan pada tujuan pembelajaran berikutnya. Namun, apabila tujuan pembelajaran belum tercapai, pendidik perlu melakukan penguatan terlebih dahulu. Selanjutnya, pendidik perlu mengadakan asesmen sumatif untuk memastikan ketercapaian dari keseluruhan tujuan pembelajaran. Ketiga tahapan ini akan terus berlangsung dalam bentuk siklus seperti gambar di atas. Dalam prosesnya, pendidik dapat melakukan refleksi, baik dilakukan secara pribadi maupun dengan bantuan kolega pendidik, kepala satuan pendidikan, atau pengawas sekolah.

Oleh karena itu, proses pembelajaran dan asesmen merupakan satu kesatuan yang bermuara untuk membantu keberhasilan peserta didik di dalam kelas. Pemerintah tidak mengatur pembelajaran dan asesmen secara detail dan teknis. Namun demikian, untuk memastikan proses pembelajaran dan asesmen berjalan dengan baik, Pemerintah menetapkan Prinsip Pembelajaran dan Asesmen (prinsip ini akan dibahas secara khusus pada bagian berikutnya). Prinsip pembelajaran dan prinsip asesmen diharapkan dapat memandu pendidik dalam merencanakan dan melaksanakan pembelajaran yang bermakna agar peserta didik lebih kreatif, berpikir kritis, dan inovatif.

 

3.    Memahami Pendekatan Asesmen Pembelajaran

Agar Penilaian dapat berfungsi sebagaimana fungsi penilaian, penilaian harus dilakukan dengan pendekatan sebagai berikut:

a.       Penilaian atas pembelajaran (Assesment of learning)

         Penilaian atas pembelajaran adalah pendekatan penilaian dimana penilaian dilakkan untuk                   mengukur capaian peserta didik terhadap kompetensi yang ditentukan. Sederhananya penilaian atas         pembelajaran adalah pengukuran terhadap ketercapaian kompetensi oleh peserta didik.

b.       Penilaian untuk pembelajaran (Assesment for learning)

Pendekatan Assesment for learning menuntut penilaian harus berfungsi sebagai refleksi terhadap         proses pembelajaran. Pendekatan ini menuntut guru untuk melakukan perbaikan pembelajaran.             Dalam praktisnya, hasil penilaian digunakan guru dan peserta didik untuk    menganalisis dan              mengevaluasi proses pembelajaran sehingga penilaian berguna untuk pembelajaran.

c.       Penilaian sebagai pembelajaran (Assesment as learning)

                    Assesment as learning adalah pendekatan penilaian, dimana penilaian harus menjadi                     sebuah proses pembelajaran. Pendekatan ini menuntut peserta didik dan guru untuk melakukan             proses penilaian secara jujur. Peserta didik harus menjadikan proses penilaian sebagai sebuah                 pembelajaran. Dalam hal ini, peserta didik harus terlibat dalam penyusunan target, prodesur,                 kriteria dan pedoman penilaian. Dengan demikian, penilaian dapat berfungsi sebagai                              pembelajaran.

 

 

 

4.    Memahami Prinsip-prinsip Asesmen Pembelajaran

    Prinsip-prinsip asesmen dalam pembelajaran sebagai berikut:

    a.     Asesmen merupakan bagian terpadu dari proses pembelajaran, fasilitasi         pembelajaran, dan penyediaan informasi yang holistik, sebagai umpan balik             untuk pendidik, peserta didik, dan orang tua/wali agar dapat memandu mereka      dalam menentukan strategi pembelajaran selanjutnya;

    b.     asesmen dirancang dan dilakukan sesuai dengan fungsi asesmen tersebut,         dengan keleluasaan untuk menentukan teknik dan waktu pelaksanaan             asesmen agar efektif mencapai tujuan pembelajaran;

C. asesmen dirancang secara adil, proporsional, valid, dan dapat dipercaya (reliable) untuk menjelaskan kemajuan belajar, menentukan keputusan tentang langkah dan sebagai dasar untuk menyusun program pembelajaran yang sesuai selanjutnya;

d.     laporan kemajuan belajar dan pencapaian peserta didik bersifat sederhana dan informatif, memberikan informasi yang bermanfaat tentang karakter dan kompetensi yang dicapai, serta strategi tindak lanjut;

e.     hasil asesmen digunakan oleh peserta didik, pendidik, tenaga kependidikan, dan orang tua/wali sebagai bahan refleksi untuk meningkatkan mutu pembelajaran.


5.    Memahami Jenis-jenis Asesmen Pembelajaran

Dalam rangka mencapai tujuan pembelajaran, pendidik perlu melakukan asesmen, yaitu:

a.     Asesmen formatif, yaitu asesmen yang bertujuan untuk memberikan informasi atau umpan balik bagi pendidik dan peserta didik untuk memperbaiki proses belajar.

1)      Asesmen di awal pembelajaran yang dilakukan untuk mengetahui kesiapan peserta didik untuk mempelajari materi ajar dan mencapai tujuan pembelajaran yang direncanakan. Asesmen ini termasuk dalam kategori asesmen formatif karena ditujukan untuk kebutuhan guru dalam merancang pembelajaran, tidak untuk keperluan penilaian hasil belajar peserta didik yang dilaporkan dalam rapor.

2)      Asesmen di dalam proses pembelajaran yang dilakukan selama proses pembelajaran untuk mengetahui perkembangan peserta didik dan

 

sekaligus pemberian umpan balik yang cepat. Biasanya asesmen ini dilakukan sepanjang atau di tengah kegiatan/langkah pembelajaran, dan dapat juga dilakukan di akhir langkah pembelajaran. Asesmen ini juga termasuk dalam kategori asesmen formatif.

b. Asesmen sumatif, yaitu asesmen yang dilakukan untuk memastikan ketercapaian keseluruhan tujuan pembelajaran. Asesmen ini dilakukan pada akhir proses pembelajaran atau dapat juga dilakukan sekaligus untuk dua atau lebih tujuan pembelajaran, sesuai dengan pertimbangan pendidik dan kebijakan satuan pendidikan. Berbeda dengan asesmen formatif, asesmen sumatif menjadi bagian dari perhitungan penilaian di akhir semester, akhir tahun ajaran, dan/atau akhir jenjang.Karena di PAUD

Kedua jenis asesmen ini tidak harus digunakan dalam suatu rencana pelaksanaan pembelajaran atau modul ajar, tergantung pada cakupan tujuan pembelajaran.

 

6.    Memahami Teknik dan Instrumen Asesmen

Pendidik adalah sosok yang paling memahami kemajuan belajar peserta didik sehingga pendidik perlu memiliki kompetensi dan keleluasaan untuk melakukan asesmen agar sesuai dengan kebutuhan peserta didik masing-masing. Keleluasaan tersebut mencakup perancangan asesmen, waktu pelaksanaan, penggunaan teknik dan instrumen asesmen, penentuan kriteria ketercapaian tujuan pembelajaran, dan pengolahan hasil asesmen. Termasuk  dalam keleluasaan ini adalah keputusan tentang penilaian tengah semester. Pendidik dan satuan pendidikan berwenang untuk memutuskan perlu atau tidaknya melakukan penilaian tersebut.

Pendidik perlu memahami prinsip-prinsip asesmen di mana salah satu prinsipnya mendorong penggunaan berbagai bentuk asesmen, bukan hanya tes tertulis, agar pembelajaran bisa lebih terfokus pada kegiatan yang bermakna serta informasi atau umpan balik dari asesmen tentang kemampuan peserta didik juga menjadi lebih kaya dan bermanfaat dalam proses perancangan pembelajaran berikutnya.

 

Rangkuman materi pada sesi ini meliputi:

1.     Asesmen adalah aktivitas selama proses pembelajaran untuk mencari bukti ketercapaian tujuan pembelajaran. Pembelajaran dan asesmen merupakan satu siklus; di mana asesmen memberikan informasi tentang pembelajaran yang perlu dirancang, kemudian asesmen digunakan untuk mengecek efektivitas pembelajaran yang berlangsung.

2.     Pendekatan Penilaian Pembelajaran meliputi penilaian sebagai pembelajaran (assesment as learning), penilaian untuk pembelajaran (assesment for learning) dan penilaian atas pembelajaran (assesment of learning).

3.     Asesmen merupakan bagian terpadu dari proses pembelajaran; asesmen dirancang dan dilakukan sesuai dengan fungsi asesmen tersebut, asesmen dirancang secara adil, proporsional, valid, dan dapat dipercaya (reliable), laporan kemajuan belajar dan pencapaian peserta didik bersifat sederhana dan informatif, hasil asesmen digunakan oleh peserta didik, pendidik, tenaga kependidikan, dan orang tua/wali sebagai bahan refleksi untuk meningkatkan mutu pembelajaran.

 

4.          Jenis-jenis asesmen terdirri dari asesmen formatif dan asesmen sumatif. Asesmen formatif terdiri dari asesmen awal pembelajaran dan asesmen dalam proses pembelajaran.

5.     KKM adalah kriteria ketuntasan belajar yang ditentukan oleh satuan pendidikan yang mengacu pada standar kompetensi kelulusan, dengan mempertimbangkan karakteristik peserta didik, karakteristik mata pelajaran, dan kondisi satuan pendidikan.

6.     Pendidikan diberikan keleluasaan dalam menentukan asesmen bagi peserta didik. Keleluasaan tersebut mencakup perancangan asesmen, waktu pelaksanaan, penggunaan teknik dan instrumen asesmen, penentuan kriteria ketercapaian tujuan pembelajaran, dan pengolahan hasil asesmen

 

 

 

 

 

 

 

 


Post a Comment

0 Comments