Pada era serba digital seperti sekarang, kebanyakan orang pasti sudah familiar dengan mesin pencarian Google. Google sendiri merupakan hasil akhir dari tugas Larry Page dan Sergey Brin yang saat itu sedang menyelesaikan studi doktoral di Stanford University.
Kini, Google sudah menjadi teknologi wajib yang digunakan dalam segala lini kehidupan. Pada 2019 saja, Google dilaporkan telah meraup hingga Rp 1.897 triliun. Tentu saja, keuntungan yang diraih Google berpengaruh besar pada kekayaan para pendirinya.
Menurut real-time Forbes, Larry Page menempati urutan ke-8 dalam daftar miliarder Forbes dengan kekayaan mencapai 77,6 miliar dolar AS atau sekira Rp 1.091 triliun.
Sementara rekannya, Sergey Brin berada di bawah pendiri Oracle, Larry Ellison, di urutan ke-10 dengan total 75,4 dolar AS atau Rp 1.061 triliun. Maka, total kekayaan yang dimiliki oleh Google Guys adalah 153 miliar dolar AS, setara dengan Rp 2.152 triliun.
Kedua pendiri Google ini memang sering diberitakan berbarengan lantaran persahabatan mereka yang kuat hingga sekarang. Bahkan, saking eratnya, mereka punya beberapa aset yang dibeli bersama. Salah satunya pesawat Boeing 767-200 pada 2005.
Pesawat itu memang sengaja mereka beli untuk mengantarkan kedua pendiri Google itu saat bepergian untuk mengurus bisnis mereka. Tak tanggung-tanggung, pesawat berkapasitas 50 penumpang yang memiliki restoran di dalamnya itu mereka beli senilai Rp 2 triliun lebih.
Namun, untuk kenyamanan mereka, Page dan Brin lalu menggelontorkan hingga 10 juta dolar AS, setara Rp 140 miliar untuk mengubah tatanan pesawat itu menjadi seperti model dalam jet pribadi.
Kini, pesawat itu punya 15 tempat duduk first-class, area untuk meeting, ruang bersantai, ruang makan hingga dapur. Mereka juga dilaporkan memiliki beberapa jet Gulfstream untuk perjalanan bisnis yang harga satuannya bisa mencapai Rp 865 miliar.
Tak hanya jet dan pesawat, mereka juga diketahui membangun terminal privat di bandara internasional Mineta San Jose, Amerika Serikat senilai Rp 1 triliun lebih.
Tentu saja bagi crazy rich seperti mereka, uang satu triliun tak ada bandingannya dengan kekayaan mereka yang sudah mencapai ribuan triliun. Mereka lalu mulai membangun bandara itu pada 2014.
Tak asal membeli, para pendiri Google itu sengaja membeli bandara untuk menyediakan perjalanan udara pribadi yang nyaman bagi banyak pejabat penting yang bekerja di perusahaan mereka. (Kumparan)
0 Comments