![]() |
Ilustrasi siswa Thailand yang tewas tidak lama setelah dihukum squat jump hingga 100 kali | 123rf & Swarajaya |
Seorang siswa laki-laki berusia 13 tahun asal Thailand meregang nyawa tidak lama setelah dihukum oleh gurunya sendiri. Korban dipaksa melakukan squat jump hingga 100 kali. Alasannya, ia tidak mengerjakan Pekerjaan Rumah (PR).
Mengutip WorldofBuzz hingga Says, kasus ini mendadak viral setelah paman korban, Pramot Eiamsuksai mengunggah kronologinya di akun Facebooknya. Ia bercerita, korban awalnya jatuh sakit pada 31 Agustus.
Dua hari kemudian, korban dilarikan ke rumah sakit (RS) untuk diperiksa. Belum jelas penyakit apa yang dialami korban kala itu, tetapi korban disebutkan langsung kembali ke sekolah keesokan harinya.
ia menjelaskan bahwa tidak bisa mengerjakan PR lantaran sedang berada di RS.
Namun, menurut Eiamsuksai, alasan tersebut tidak cukup memuaskan gurunya. Alih-alih memaklumi, sang guru justru bersikeras untuk menghukum korban. Ia akhirnya terpaksa menuruti perintah guru dan melakukan squat jump hingga 100 kali.
Keesokan harinya, yaitu pada tanggal 4 September, korban mendadak sakit lagi. Karena kondisinya ini, korban diminta orang tuanya untuk beristirahat dan tidak masuk sekolah dulu.
Namun, setelah disuruh tidur, korban justru tidak bangun-bangun hingga keesokan harinya. Dokter kemudian menyatakan bahwa korban telah meninggal. Selain itu, dokter juga menjelaskan bahwa korban meninggal pada pukul 3 pagi atau saat dia masih tidur.
Sementara dalam diagnosisnya, dokter menyebut bahwa korban meninggal karena gangguan fungsi jantung.
Hingga kini, pihak berwenang belum turun tangan sehingga belum ada kepastian apakah korban benar-benar meninggal murni karena hukuman squat jump yang ia terima. Namun, pada hari Selasa (8/9), pihak sekolah sudah menghubungi keluarga korban. Mereka meminta maaf dan menyatakan akan bertanggung jawab atas tragedi tersebut.
Meski begitu, hingga kini, pihak sekolah belum memberikan pengumuman terkait dengan investigasi atas tindakan guru tersebut.
Sementara di sisi lain, pihak keluarga korban dilaporkan merasa sangat marah. Meski demikian, belum ada keterangan apakah mereka akan menyeret kasus ini ke meja hijau.
Yuk Kenalan Dengan Nurlina, Nelayan Hebat Dari Tanah Bugis![PR]
Mengutip Asia One, keluarga korban berharap agar kasus yang menimpa anak mereka bisa menjadi pembelajaran guru sebelum menghukum siswanya.
sumber : akurat.co
0 Comments