About Me

Luar Biasa, Herizon Guru Pulau Terpencil SMPN 7 Senayang Menjadi Duta Teknologi Kemendikburistek Perwakilan Kepulauan Riau

Herizon sedang mengajar di kelas. Ia terpilih menjadi Duta Teknologi 2022

LINGGA -  Menjadi guru di pulau terpencil bukan menjadi alasan untuk tidak  berkarya, berprestasi, dan berinovasi. Kendati di pulau masih terhambat dengan keterbatasan infrastruktur jaringan informasi dan akses. di pulaulah kita semakin bisa melihat kekurangan dan keterbatasan itu untuk  menumbuhkan semangat untuk berkarya dan berinovasi. 

Jika di sekolah besar, metropolitan sudah tersedia dengan berbagai jenis teknologi pembelajaran di sekolah, itu sudah biasa. Berbeda di pulau-pulau kecil yang ada di Lingga ini. Jika dengan keterbatasan berbuah karya itu baru luar biasa. Minimnya akses jaringan informasi adalah tantangan bagi guru di pulau terpencil saat ini.  Jaringan internet aja belum merata bisa dirasakan. Meski mengajar di sekolah terpencil, guru-gurunya juga bisa berkarya hebat dan berinovasi.

Bersama guru-guru di Bakung Serumpun

Hal ini pun dibuktikan dengan salah satu guru di pulau terpencil Desa Batu Belubang Kecamatan Bakong Serumpun, Kabupaten Lingga. Ia  menjadi Duta Teknologi Kepulauan Riau 2022. 

Herizon, guru SMPN 7 Senayang Kabupaten Lingga terpilih menjadi Duta Teknologi Kemendikbudristek Tahun 2022 perwakilan dari Provinsi Kepulauan Riau. Prestasi yang diraih guru di pulau ini tak terlepas dari semangatnya untuk terus belajar dan berinovasi pembelajaran berbasis teknologi ini.  

Apalagi, penguasaan teknologi untuk pembelajaran bagi guru saat ini sudah menjadi tuntutan. Diera teknologi informasi yang masif dan pesat saat ini, guru harus mampu menerapkan pembelajaran berbasis teknologi. Inovasi ini juga sesuai dengan kebutuhan pesarta didik dan zaman.  

"Saya sangat meyakini bahwa menjadi seorang guru itu tidak terlepas dengan yang namanya belajar, karena dengan belajar kita bisa dapat meningkatkan kompetensi," kata Herizon. 

Menurutnya, kompetensi seorang guru ini tentunya  akan berdampak baik bagi guru itu sendiri. Begitu juga murid, dan orang sekitar. 

"Hal ini lah yang menjadi dasar ketika saya mengikuti kegiatan Pembelajaran berbasis TIK atau biasa disingkat dengan Pembatik  pada tahun 2022," ucap lulusan Universitas Muhammadiyah Bengkulu ini. 

Prestasi yang dicapai Herizon in tak mudah seperti membalikan telapak tangan. Proses dan perjuangan panjang untuk menjadi Duta Teknologi perwakilan Kepulauan Riau. Hal ini dimulai Herizon dari mengikuti kegiatan Pembelajaran Berbasis TIK (PembaTIK), dari level 1, level 2, level 3 hingga ke level 4. 

"Alhamdulillah saya mengikuti proses ini, semuanya berjalan dengan lancar. Dan pada saat pengumuman Duta Teknologi pada 22 November 2022, saya terpilih dari Provinsi Kepri untuk menjadi Duta Teknologi," ceritanya. Kemendikbudristek telah menetapkan setiap provinsi di Indonesia terpilih satu orang untuk menjadi Duta Teknologi ini.  

Kendati demikian, Herizon mengatakan, dengan prestasi ini tentu ini bukanlah akhir dari semuanya.  Tapi justru ini adalah awal untuk ia  dapat berkontribusi lebih terhadap dunia pendidikan di Kepulauan Riau, khususnya Kabupaten lingga dengan memperkenalkan Portal Rumah Belajar dan PMM ke masyarakat yang lebih luas. 

"Mohon bimbingan, mohon kerjasama dan doa  dari teman-teman semua agar saya bs menjalankan amanah ini dengan baik. Tentu saya mengucapkan banyak terimakasih pertama kepada keluarga saya yang selalu mensuport setiap kegiatan yang saya lakukan,"

"Dan tentu saya mengucapkan banyak terimakasih juga kepada kepala sekolah, yang selalu memberikan kesempatan untuk saya agar dapat belajar dan belajar agar menjadi lebih baik, dan yang tak kalah penting juga peran dari rekan kerja, sahabat, dan semuanya,"kenang guru PPKN ini. (*).


Post a Comment

0 Comments