About Me

Rangkuman Materi PAI Kelas 7 Bab I Lebih Dekat dengan Allah Swt. yang Sangat Indah Nama-Nya

 




Lebih dekat dengan Allah Swt. Sangat penting untuk kita ketahui, entah yang bersifat spontanitas maupun ilmiah. Kita dari semenjak Tk telah diajarkan bagaimana agar kita lebih dekat dengan Allah Swt, dan mengenalnya Nama-nama indah yang dimilikinya. 

Pada artikel yang satu ini, kami suguhkan rangkuman lebih dekat dengan Allah Swt. yang sangat indah nama-Nya. Disini menemukan banyak informasi yang terdapat pada buku Kemendikbud RI keluaran resmi dan pemerintah.

1. Renungkanlah

Berbahagialah orang-orang yang hatinya merasa dekat dengan Allah Swt. Orang-orang semacam ini akan merasakan ketenangan dan kebahagiaan di dalam diri mereka. Sebaliknya ketika seseorang hatinya merasa jauh dari Allah Swt., maka akan senantiasa diliputi kegelisahan.

Menjadi orang yang beriman bukan persoalan yang ringan atau mudah. Sebagai manusia yang memiliki pertanggungjawaban kepada Allah Swt., iman menjadi sangat penting.


2. Iman Kepada Allah SWT


Iman merupakan bekal utama bagi seseorang untuk menentukan arah kehidupannya. Hidup tanpa dilandasi iman ibarat orang tersesat.

Secara harfiah iman berarti percaya, sedangkan menurut istilah, iman berarti percaya dan meyakini dengan sepenuh hati, mengucapkan dengan lisan, dan membuktikan dengan perbuatan.

Tanda-tanda keimanan dalam diri seseorang dapa terlihat dari amal perbuatan yang dikerjakan karena kepribadian diri seseorang merupakan pancaran dari iman yang ada di dalam diri seseorang.

Iman kepada Allah Swt. merupakan pokok dari seluruh iman yang tergabung dalam rukun iman. Dengan demikian, keimanan kepada Allah Swt. Harus tertanam dengan benar kepada diri seseorang. Allah Swt. berfirman: 

“Wahai orang-orang yang beriman! Tetaplah beriman kepada Allah dan Rasul Nya (Muhammad) dan kepada Kitab (al-Qur’±n) yang diturunkan kepada Rasul- Nya, serta kitab yang diturunkan sebelumnya. Barang siapa ingkar kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, rasul-rasul-Nya, dan hari kemudian, maka sungguh, orang itu telah tersesat sangat jauh.”(Q.S. an-Nisa’/4: 136)


2. Makna al-Asmau-al-Husna

al-Asmau-al-Husna artinya nama-nama Allah Swt. yang baik. Allah Swt. mengenalkan dirinya dengan nama-nama-Nya yang baik, sesuai dengan firman-Nya yang artinya:

“Dan Allah memiliki al-Asmau-al-Husna (nama-nama yang terbaik), maka bermohonlah kepada-Nya de-ngan menyebutnya al-Asmau-al-Husna itu dan tinggalkanlah orang-orang yang menyalahartikan nama-nama-Nya. Mereka kelak akan mendapat balasan terhadap apa yang telah mereka kerjakan.” (Q.S. al-A’raf/7: 180)

Rasulullah saw. menjelaskan bahwa nama-nama Allah Swt. yang baik (al- Asmau-al-Husna) itu berjumlah 99. Barang siapa yang menghafalnya maka Allah Swt. akan memasukkan ke dalam surga-Nya.

Pada bab ini hanya empat al-Asmau-al-Husna yang akan kalian pelajari, yaitu: al- Alim, al-Khabar, as-Sami’, al-Basi³r.


a. Al-‘Alim

Al- Alim artinya Maha Mengetahui. Allah Swt. Maha Mengetahui yang tampak atau yang gaib. Pengetahuan Allah Swt. tidak terbatas oleh ruang dan waktu. Perhatikan firman-Nya berikut ini.

“Dan pada sisi Allahlah kunci-kunci semua yang gaib. Tidak ada yang mengetahuinya kecuali Dia sendiri. Dan Dia mengetahui apa yang ada di darat dan di laut. Tidak ada sehelai daun pun yang gugur melainkan Dia mengetahuinya (pula). Dan tidak jatuh sebutir biji pun dalam kegelapan bumi dan tidak pula sesuatu yang basah atau yang kering, melainkan tertulis dalam kitab yang nyata (Lauh Mahfuz).” (Q.S. al-An’am/6: 59)

Perilaku yang dapat diwujudkan dalam meyakini sifat Allah al- Al³m adalah kita harus terus-menerus mencari ilmu-ilmunya Allah Swt. dengan cara belajar dan merenungi ciptaan-Nya.

Tetapi ingat! Penting juga untuk diperhatikan bahwa kita tidak boleh merasa paling pandai. Orang berilmu itu harus tetap rendah hati. Seperti pohon padi, semakin berisi semakin merunduk.


b. Al-Khabir

Al-Khab³r artinya Mahawaspada, mengetahui perkara yang tersembunyi. Allah Swt. Menciptakan milyaran makhluk dengan berbagai ragamnya. Semuanya diketahui oleh Allah dengan detail, penuh kecermatan dan kewaspadaan, baik secara lahir maupun batin.

Dalam Q.S. at-Taubah/9:16 Allah Swt. berfirman:

 “… dan Allah Mahateliti terhadap apa yang kamu kerjakan.” (Q.S. at-Taubah/9: 16)

Perilaku yang dapat diwujudkan bagi orang yang percaya bahwa Allah Swt. Mahawaspada adalah hendaklah kita harus waspada dan cermat terhadap apa yang kita lakukan atau yang akan kita lakukan.


c. As-Sami’

As-Sam³’ artinya Maha Mendengar. Allah Swt. Maha Mendengar semua suara apapun yang ada di alam semesta ini. Hal ini sesuai dengan firman-Nya:

“….dan Allah Maha Mendengan lagi Maha Mengetahui.” (Q.S. al-Baqarah/2:256)

Perilaku yang mencerminkan keimanan kepada Allah Swt. yang memiliki sifat Maha Mendengar adalah kita harus berupaya agar segala yang kita ucapkan merupakan perkataan yang baik dan berguna karena kita meyakini bahwa Allah selalu mendengar segala yang kita ucapkan.

As-Sam³’ juga bisa diteladani dengan cara menjadi orang yang peka terhadap informasi. Sebagai generasi muslim kalian tidak boleh ketinggalan informasi.


d. A-Basir

Al-Basi³r artinya Maha Melihat. Allah Maha Melihat segala sesuatu walaupun lembut dan kecil. Hal ini sesuai dengan firman-Nya

“Sesungguhnya Allah mengetahui apa yang gaib di langit dan di bumi. Dan Allah Maha Melihat apa yang kamu kerjakan.” (Q.S. al-Hujurat/49: 18)

Perilaku yang mencerminkan keyakinan bahwa Allah Maha Melihat adalah hendaklah kita berusaha semaksimal mungkin untuk dapat melihat peristiwa-peristiwa yang terjadi di alam ini sebagai bahan renungan akan kebesaran Allah Swt.


3. Hikmah Beriman kepada Allah Swt.

Orang yang beriman tentu merasa dekat dengan Allah Swt. Oleh karena merasa dekat, dia berusaha taat, menjalankan perintah, dan menjauhi segala larangan-Nya. 

Orang yang beriman akan medapatkan berbagai keuntungan, antara lain sebagai berikut : 

Selalu mendapat pertolongan dari Allah Swt. Hal ini sesuai dengan firman-Nya:

“Sesungguhnya Kami menolong rasul-rasul Kami dan orang-orang yang beriman dalam kehidupan dunia dan pada hari berdirinya saksi-saksi (hari kiamat).”(Q.S. al-Mμ’min/40: 51).

Hati menjadi tenang dan tidak gelisah. Hal ini sesuai dengan firman Allah Swt.:

“(Yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah hanya dengan mengingat Allahlah hati menjadi tenteram.”(Q.S. ar-Ra’d/13: 28).

Sepanjang masa hidupnya tidak akan pernah merasa rugi. Sebaliknya, tanpa dibekali iman sepanjang usianya diliputi kerugian, sebagaimana firman Allah Swt. berikut ini.

 “Demi masa, sungguh, manusia berada dalam kerugian, kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan kebajikan serta saling menasihati untuk kebenaran dan saling menasihati untuk kesabaran.”(Q.S. al-Asr/103: 1-3).


Post a Comment

0 Comments