About Me

4 Jam Berdayung Mancing Cumi

Hasil Mancing Cumi

  Cuaca malam itu cukup bersahabat. Angin teduh. Air laut bercahaya ditambah dengan rembulan malam ini menerangi seantoro bumi. Cahaya keindahan pulau karena rembulan malam itu membuat suasana menjadi nyaman untuk ke laut. Bintang-bintang bersinar diatas langit.  Suara alam baik berupa jangrik, burung, juga memberikan  keheningan dan kenyamanan malam itu. Meskipun disebelah selatan tampak cahaya-cahaya kilat berseliuran. 

Pesan masuk Whatshapp dari Pak Nanda Nugraha, mengajak mancing cumi tak saya tolak. "Bang, mancing nost yuk, angin teduh, bulan terang," pesan Wahtshap dari Pak Nanda.

"Okey baik, tunggu aja di rumah, nanti saya kesana," Balas saya saat itu. Saya pun langsung meluncur menggunakan sepeda muda yang tiap hari dibawa kerja dan belanja.  

Hiruk pikuk pekerjan dan kehidupan didarat sudah pun hilang diingatan. Fokus kami agar malam ini bisa  mencari sotong untuk disantap dan digoreng. Melupakan sejenak kehidupan dunia dan kembali kealam bersahabat dengan suasan laut yang tenang malam itu.   

Alat Pancing berupa udang pelastik

Ketika bulan terang adalah waktu yang paling tepat untuk ke laut mencari sotong dan nost. Kami pun menyiapkan dua udang pelastik untuk dijadikan umpan. Ada berwarna merah dan orange. Warna udang ini cocok untuk memancing cumi (nos) dimalam hari. Udang akan terlihat terang didalam laut.

Pernah dulu awal-awal datang kesini, kami memancing nos/sotong ditengah-tengah laut. Dan itu adalah karena ketidaktahuan kami ke laut. Selang cukup lama tinggal disini, cara memancing cumi pun hari demi hari semakin tahu dan ngerti. Mancing nost cukup diatas karang.  

Mendayung sampan

Sebelum berangkat alat-alat pancing pun sudah kami siapkan. Pebekalan berupa air mineral dan makanan ringan dibawa. Kami menyandet (memancing) mengunakan perahu sampan milik neyalan disini. Cukup muat sekitar 2 atau 3 orang. Sampanya tidak terlalu besar, tapi cukup nyaman.

Tali sampan pun kami lepas. Dayung sampan juga udah terjun ke laut agar sampan dapat berjalan sesuai arahnya. 

"Sebentar lagi pasti dapat nos" tanya saya.  Alat pancing berupa udang pelastik sudah pun kami lepas agar terlihat cumi-cumi malam ini.

Pelan-pelan dayung itu kami tarik dan sampan pun mulai berjalan laju diatas laut. Mancing nos membutuhkan kesabaran dan ketenangan. Tidak perlu tergesa-gesa, apalagi terburu-buru ingin mendapatkan hasil. "NIKMATI PROSES, KURANGI PROTES" . Karena untuk mendapatkan hasil yang banyak, membutuhkan waktu yang tidak singkat. Butuh waktu dan kesabaran menunggu agar mendapatkan nost.  

Cumi-cumi

Hampir 3 atau 4 jam kami mendayung mengitari pulau-pulau disekitar sini. Tidak terdengar satu pun suara manusia, hanya angin kecil-kecil yang berhembus malam itu. Ombak-ombak kecil dan suara mesin pompong. Tidak terasa jenuh dan bosan, hanya saja tanggan dan seluruh badan cepat lelah, karena tidak berhenti-hentinya sampan harus di dayung.  Kelelahan ini terobati setelah mendapatkan hasil. Kami mendapatkan sektiar 5 ekor nos selama 3 jam ke laut.

Sampai di rumah cumi itu langsung kami bersihkan dan goreng dengan menggunakan tepung. Apalagi perut kami pun sudah mulai lapar.  

Post a Comment

0 Comments